BERITA UNIK

Pendarahan Setelah Melahirkan, Normalkah? Bedakan dari Gejalanya

Pendarahan Setelah Melahirkan, Normalkah? Bedakan dari Gejalanya

PELANGIKOIN – Pendarahan pasca melahirkan merupakan hal normal. Darah yang keluar di sebut sebagai lochia. Memasuki masa nifas, tubuh akan membuang darah dan jaringan ekstra yang membantu janin berkembang dalam kandungan.

Namun, pendarahan bisa di katakan tidak lagi wajar dalam kondisi tertentu. Pahami perbedaannya dan ketahui kapan ibu perlu membuat jadwal temu dengan dokter.PELANGIKOIN

Pendarahan pasca melahirkan yang normal

Dilansir WebMD, darah yang normal pasca melahirkan memiliki warna merah cerah. Bisa saja diikuti gumpalan pada hari-hari awal setelah melahirkan. Ukuran seharusnya tidak terlalu besar. 

Adanya semburan saat darah keluar juga dalam kategori wajar, terlebih saat berubah posisi dari duduk ke berdiri. Hal ini karena bentuk vagina. Ketika kamu duduk dan berbaring, darah akan terkumpul layaknya pada cangkir. Lalu, mengalir begitu kamu berdiri.

Baca juga : 5 Penyakit akibat Tidak Menjaga Kebersihan saat Menstruasi

Pendarahan akan terus berkurang seiring berjalannya waktu. Setelah melewati hari ke-10, volume darah normal yang keluar akan semakin berkurang. Beberapa bahkan sudah mengalami flek hingga 6 minggu pasca bersalin.

Selama awal masa setelah melahirkan, kamu mungkin perlu mengenakan pembalut khusus medis mengingat volume darah yang sangat banyak. Namun, setelah darah berkurang, kamu bisa menggunakan pembalut biasa. Hindari menggunakan tampon karena dapat menyebabkan infeksi.

Gejala pendarahan pasca melahirkan yang harus diwaspadai

Pendarahan Setelah Melahirkan, Normalkah? Bedakan dari Gejalanyailustrasi pendarahan vagina

Dalam kondisi tertentu, pendarahan pasca melahirkan dikatakan tidak normal. Termasuk jika volume darah yang keluar terus banyak selama berhari-hari. Kondisi ini juga disebut sebagai postpartum hemorrhage (PPH) yang tidak normal.

Beberapa gejala yang bisa menandai postpartum hemorrhage melansir March of Dimes, yakni:

  • Pendarahan vagina yang tidak melambat atau berkurang
  • Penurunan tekanan darah atau  tanda-tanda syok. Termasuk penglihatan kabur, menggigil, kulit lembab, detak jantung sangat cepat, bingung, pusing, mengantuk, serta lemah hingga terasa ingin pingsan
  • Mual atau muntah
  • Kulit pucat
  • Pembengkakan di sekitar vagina atau perineum (bagian antara vagina dan anus).

Jika mengalami satu atau lebih tanda-tanda di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter. Kondisi tersebut membutuhkan perawatan dan penanganan medis secara cepat dan tepat.

Faktor risiko pendarahan pasca melahirkan

Pendarahan Setelah Melahirkan, Normalkah? Bedakan dari Gejalanyailustrasi pendarahan dan menstruasi

Hal-hal yang menyebabkan seseorang lebih berpotensi mendapatkan postpartum hemorrhage dibanding perempuan lain disebut faktor risiko. Ada beberapa kondisi yang memungkinkan seseorang mengalami pendarahan dan yang lain tidak.

Pertama, kesehatan rahim. Termasuk kondisi:

  • Atonia uteri: otot-otot di rahim tidak berkontraksi (mengencang) dengan baik setelah lahir, sehingga kurang bisa menahan darah dengan baik
  • Inversi uterus: kondisi langka rahim keluar setelah persalinan
  • Ruptur uteri: rahim robek selama persalinan yang bisa di picu akibat bekas sayatan dari operasi di rahim

Baca juga : 5 Penyakit akibat Tidak Menjaga Kebersihan saat Menstruasi

Kedua, kondisi plasenta yang meliputi:

  • Solusio plasenta: plasenta terpisah lebih awal dari dinding rahim sebelum lahir
  • Plasenta akreta, plasenta inkreta atau plasenta perkreta: ketika plasenta tumbuh ke dinding rahim terlalu dalam sehingga tidak bisa terpisah
  • Previa: plasenta terletak sangat rendah di dalam rahim dan menutupi seluruh atau sebagian serviks
  • Plasenta yang tertahan: di katakan demikian ketika plasenta tidak keluar 30 hingga 60 menit setelah melahirkan.

Ketika, kondisi persalinan dan ketika kelahiran mungkin mengalami:

  • Operasi caesar 
  • Anestesi umum selama proses melahirkan
  • Obat induksi persalinan
  • Obat menghentikan kontraksi selama persalinan prematur
  • Robekan (laserasi): jaringan di vagina atau leher rahim terpotong atau robek saat lahir
  • Durasi persalinan yang bertambah 

Kondisi kesehatan lainnya:

  • Kondisi darah yang memicu hematoma atau bekuan darah akibat pembuluh darah pecah (contohnya: penyakit von Willebrand atau koagulasi intravaskular diseminata)
  • Adanya infeksi. Misalnya, korioamnionitis yang merupakan infeksi pada plasenta dan cairan ketuban
  • Obesitas
  • Preeklamsia.

Pengobatan dan perawatan

Pendarahan Setelah Melahirkan, Normalkah? Bedakan dari Gejalanyailustrasi pendarahan dan menstruasi

Guna mendeteksi penyebab secara menyeluruh, dokter mungkin melibatkan sejumlah pemeriksaan. Termasuk USG, hematokrit atau tes darah, mengukur jumlah kehilangan darah, pemeriksaan panggul, dan pemeriksaan fisik umum lainnya.

Perawatan yang di berikan tentu menyesuaikan kondisi individu yang mengalami pendarahan pasca melahirkan. Tindakannya bisa jadi:

  • Mendapatkan cairan infus, obat-obatan, hingga transfusi darah yang berfungsi mengurangi jumlah darah keluar dan memastikan kadar darah tubuh normal
  • Operasi. Dua tindakan yang mungkin di lakukan yakni histerektomi (pengangkatan rahim ketika perawatan lain tidak membuahkan hasil) dan laparatomi (pembedahan perut untuk mencari dan menutup sumber pendarahan)
  • Pijatan rahim. Di lakukan hanya oleh ahli medis untuk membantu menginduksi kontraksi, mengurangi pendarahan, dan memicu tubuh mengeluarkan gumpalan
  • Mengenakan masker oksigen guna menyuplai mempermudah proses pernapasan

Baca juga : 5 Penyakit akibat Tidak Menjaga Kebersihan saat Menstruasi

  • Mengeluarkan sisa plasenta, membungkus rahim dengan alat khusus sehingga pendarahan berkurang 
  • Embolisasi pembuluh darah. Dokter akan mencari pembuluh darah yang menyebabkan pendarahan dan menyuntikkan zat khusus agar pendarahan berhenti
  • Mengonsumsi suplemen zat besi ekstra sebagai suplai penambah darah. Langkah ini mungkin bersifat pendamping setelah mendapatkan perawatan medis dari dokter.

Pendarahan pasca melahirkan tidak normal perlu mendapatkan bantuan medis segera. Terlalu banyak kehilangan darah bisa menyebabkan ibu lemas hingga berakibat fatal.POKERONLINE

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *