5 Penyakit akibat Tidak Menjaga Kebersihan saat Menstruasi
PELANGIKOIN – Masa sebelum dan selama menstruasi yang di alami oleh perempuan setiap bulannya memang tidak mudah. Selain mengalami sindrom pramenstruasi atau PMS, setiap orang perempuan juga perlu menjaga kebersihan secara ekstra selama masa menstruasi.
Lalai dalam menjaga kebersihan vagina selama masa menstruasi dapat memicu munculnya penyakit seperti kandidiasis. Simak penjelasan mengenai bagaimana kebersihan yang buruk selama menstruasi dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit seperti berikut.PELANGIKOIN
1. Infeksi saluran kencing
ilustrasi menahan air kencing
Infeksi saluran kencing di tandai dengan munculnya rasa terbakar saat buang air kecil, merasa ingin buang air kecil meskipun kandung kemih kosong, hingga kram di perut bagian bawah. Salah satu penyebabnya adalah tidak menjaga kebersihan vagina selama menstruasi.
Baca juga : Konsumsi Gula Berlebih? Ini Bahayanya untuk Tubuh
Mengutip Utica Health, sebenarnya hormon estrogen yang terdapat pada vagina dapat melindungi tubuh dari infeksi saluran kencing. Namun, selama periode haid, kadarnya menurun sehingga risiko untuk mengalami infeksi jadi lebih tinggi.
Selain itu, pembalut atau tampon akan memerangkap udara panas dan membuat area vagina lembap. Bila tidak di ganti secara rutin, bakteri dapat muncul dan mengakibatkan infeksi saluran kencing.
2. Radang panggul (pelvic inflammatory disease)
ilustrasi sakit perut
Mengganti pembalut setiap 4 atau 6 jam dan membilas alat kelamin dengan air sangat penting di lakukan agar bakteri tidak masuk ke dalam vagina. Di lansir Mayo Clinic, bakteri dapat masuk ke saluran reproduksi bila bagian pertahanan yang di buat oleh serviks terganggu, khususnya selama masa menstruasi.
Baca juga : Konsumsi Gula Berlebih? Ini Bahayanya untuk Tubuh
Mengacu kepada sumber yang sama, bakteri yang masuk ini dapat mengakibatkan radang panggul atau di sebut pelvic inflammatory disease. Gejala radang panggul meliputi rasa sakit di perut bagian bawah, demam, sulit atau sakit saat buang air kecil, dan keluarnya lendir disertai bau tidak sedap dari vagina.
3. Iritasi di area sekitar vagina
ilustrasi menstruasi pad dan tampon
Di lansir Medical News Today, iritasi dapat terjadi bila seseorang tidak cocok dengan bahan pembalut dan gesekan akibat aktivitas. Kondisi ini bisa semakin buruk bila kita tidak mengganti pembalut secara rutin hingga sudah penuh atau mengeluarkan bau
Cara mengatasi iritasi adalah dengan menelusuri penyebabnya terlebih dahulu. Kamu bisa melakukannya dengan mengganti merek pembalut, mengganti ukurannya agar tidak terjadi gesekan, serta menjaga kebersihan vagina.
Baca juga : Konsumsi Gula Berlebih? Ini Bahayanya untuk Tubuh
Kemudian, mengutip Cleveland Clinic, hindari penggunaan pembalut atau tampon yang beraroma. Sebab, bahan tambahan yang terdapat di dalamnya dapat memicu munculnya bakteri dan dapat mengakibatkan iritasi.
4. Kandidiasis
ilustrasi masalah vagina
Gejala kandidiasis di antaranya adalah iritasi di permukaan atau bagian dalam vagina, gatal, dan keluarnya cairan yang kental berwarna putih. Dilansir Verywell Health, kandidiasis dapat terjadi sebelum siklus menstruasi atau terjadi secara berulang setiap bulannya yang disebut dengan istilah medis cyclic vulvovaginitis.
Baca juga : Konsumsi Gula Berlebih? Ini Bahayanya untuk Tubuh
Kondisi kandidiasis disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Masalah ini memicu munculnya jamur Candida dalam jumlah yang banyak, penggunaan antibiotik, dan budaya hidup yang kurang sehat.
Terkait dengan budaya hidup yang tidak sehat, Dokter H. Frank Andersen dari Washington State University di Amerika Serikat lewat wawancaranya dengan SELF menyarankan untuk mengenakan pakaian dalam dengan bahan katun yang berisiko rendah menimbulkan iritasi. Selain itu, kamu juga disarankan untuk segera mengganti baju setelah berolahraga.
5. Vaginosis bakterialis
ilustrasi menutup hidung karena bau yang tidak enak
Vaginosis bakterialis adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan banyaknya bakteri di organ vagina. Gejala utamanya adalah munculnya bau yang tidak sedap saat sedang menstruasi atau setelah berhubungan seksual. Namun, terkadang penyakit ini juga tidak bergejala.
Tidak menjaga kebersihan selama menstruasi dapat memicu vaginosis bakterialis yang dikarenakan selama menstruasi darah dan keringat tercampur dan kemudian menempel pada bagian vulva. Kondisi ini kemudian mempermudah bakteri dan jamur untuk tumbuh.
Baca juga : Konsumsi Gula Berlebih? Ini Bahayanya untuk Tubuh
Merangkum sebuah laporan ilmiah yang terbit di Jurnal Ners tahun 2022, rutin mandi, membersihkan area alat kelamin selama menstruasi, dan mengganti pakaian dalam serta pembalut dapat mencegah terkena vaginosis bakterialis. Kemudian seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamu juga disarankan menggunakan pakaian dalam berbahan katun.
Vagina mempunyai bakteri alami, yaitu Lactobacillus, yang bertugas untuk mencegah munculnya jamur dan organisme yang tidak diinginkan. Akan tetapi, proporsi bakteri ini dapat berubah terutama bila orang tersebut lalai dalam menjaga kebersihan tubuh.
Baca juga : Konsumsi Gula Berlebih? Ini Bahayanya untuk Tubuh
Rutin mandi, membilas alat kelamin dengan arah dari depan ke belakang selama menstruasi, serta mengganti pakaian dalam secara rutin dan setelah berolahraga dapat mencegah bakteri dan jamur tumbuh secara berlebihan. Apabila mengalami satu atau beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter.POKERONLINE
