BERITA KESEHATAN

5 Mitos terkait Program Penurunan Berat Badan yang Harus Kamu Pahami

5 Mitos terkait Program Penurunan Berat Badan yang Harus Kamu Pahami

PELANGIKOIN Lounge – 5 Mitos terkait Program Penurunan Berat Badan yang Harus Kamu Pahami. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan pola makan atau diet tertentu. Seperti yang kita tahu, saat ini banyak sekali program diet yang bermunculan, termasuk berbagai informasi seputar program penurunan berat badan. Sayangnya, tak sedikit informasi merupakan mitos yang tidak didukung dengan fakta medis atau malah bisa membahayakan.

Supaya tidak teperdaya, yuk, kenali apa saja mitos yang beredar seputar penurunan berat badan dan ketahui faktanya.

1. Makanan rendah lemak menurunkan berat badan

Saat diet, banyak orang yang beralih mengonsumsi produk dengan label rendah lemak atau bahkan tanpa lemak. Namun, produk-produk seperti ini sering kali dikompensasi dengan penambahan garam atau gula. Intinya, cek kemasan produk sebelum membelinya.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui bahwa label “reduced fat” tidak sama dengan “low fat”, tetapi kandungan lemak suatu produk lebih rendah daripada versi full fat.

2. Mengonsumsi suplemen untuk menurunkan berat badan

Terdapat beberapa produk suplemen yang mengklaim bisa membantu tubuh membakar lemak. Nyatanya, umumnya ini tidak efektif, berpotensi bahaya, atau keduanya.

3. Ingin menghilangkan lemak di area tertentu

5 Mitos terkait Program Penurunan Berat Badan yang Harus Kamu Pahami

Beberapa orang ingin mengusir lemak di area tertentu tubuh, seperti di paha atau perut. Kenyataannya, penargetan seperti ini tak mungkin dilakukan. Semua bagian tubuh merespons penurunan berat badan secara berbeda, dan kita tidak bisa memilih lemak tubuh bagian mana yang akan diusir terlebih dulu.

Baca Juga : Kuliner Khas Medan yang Bikin Ngiler

4. Melewatkan sarapan

Dianggap bisa mengurangi asupan kalori, tetapi sebetulnya melewatkan sarapan tidak membantu menurunkan berat badan. Ini cuma mitos!

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2010 menganalisis asupan makanan pada 2.184 orang usia 9-15 tahun. Dua puluh tahun kemudian, tim peneliti kembali menanyakan daftar pertanyaan yang sama.

Mereka membandingkan data dari orang-orang yang melewatkan sarapan semasa kecil dan dewasa, dengan data dari partisipan yang tidak pernah “bolos” sarapan atau hanya melakukannya saat dewasa.

Kadang, orang-orang yang tidak sarapan akan makan lebih banyak selama sisa harinya untuk mengatasi defisit. Namun, studi dalam jurnal Physiology & Behavior tahun 2013 menemukan bahwa tidak sarapan tidak membuat seseorang makan lebih banyak saat makan siang. Tim peneliti menyimpulkan bahwa tidak sarapan mungkin efektif untuk mengurangi asupan energi harian pada beberapa orang dewasa.

Meski demikian, tim peneliti hanya memonitor asupan makanan partisipan saat makan makan siang, tidak saat makan malam. Selain itu, partisipan studi tersebut hanya 24 orang.

Studi dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007 melibatkan lebih dari 25.000 remaja, meneliti hubungan antara melewatkan sarapan dan kelebihan berat badan. Tim peneliti juga menilai peran asupan alkohol dan tingkat gerak tubuh yang tidak aktif.

Setelah menganalisis hasil dari 45 studi, tim peneliti menyimpulkan bahwa melewatkan sarapan berhubungan dengan kelebihan berat badan atau obesitas, dan tidak sarapan meningkaktan risiko kelebihan berat badan atau obesitas.

5. Tidak boleh ngemil

5 Mitos terkait Program Penurunan Berat Badan yang Harus Kamu Pahami

Beberapa dari kita mungkin sering mendengar bahwa lebih baik makan berat daripada mengonsumsi makanan ringan atau snack berulang kali.

Akan tetapi, konsumsi snack yang sehat seperti buah-buahan dan yoghurt rendah lemak di sela waktu makan dapat mencegah keinginan untuk makan dengan porsi lebih banyak saat makan.

Itulah lima mitos yang beredar seputar penurunan berat badan. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi dan/atau instruktur olahraga agar progam penurunan berat badan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *