BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi

PELANGIKOIN 5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi .Lelah dengan segala hiruk piruk aktivitas, tidur malam dapat menghilangkan penat seharian. Mimpi indah kerap hadir sebagai pelipur lara. Berbicara tentang mimpi, ungkapan mimpi adalah bunga tidur pasti tidak asing lagi.

Umumnya, kita bermimpi ketika tidur, setelah terbangun badan siap menghadapi rangkaian jadwal harian. Namun, ada kondisi unik yang mungkin pernah kamu alami. Kamu merasa sudah bangun dari tidur lalu bergegas menjalani aktivitas. Tak lama, tubuhmu benar-benar terbangun dan kamu mendapati posisimu masih berbaring di kasur. Istilah untuk kondisi tersebut adalah false awakening.

Singkatnya, false awakening adalah mengalami mimpi yang jelas dan meyakinkan tentang bangun dari tidur, sementara si pemimpi masih dalam keadaan tertidur.

1. Apa penyebab false awakening?

5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi 

False awakening terjadi karena adanya gangguan pada fase tidur rapid eye movement (REM). Kita akan tertidur lelap dan dangkal pada fase REM. Fase mimpi adalah sebutan lain dari fase REM karena mimpi sering muncul pada tahapan ini. Aktivitas otak yang meningkat disertai otot-otot yang rileks menyebabkan mimpi terjadi.PELANGIKOIN 

Belum banyak penelitian mengenai penyebab false awakening. Akan tetapi, beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya. False awakening bisa disebabkan oleh gangguan tidur, suara bising, rasa cemas berlebih, ataupun tekanan batin.

2. Apakah false awakening sama dengan lucid dream?

5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi 

Walaupun false awakening dan lucid dream muncul pada fase yang sama (REM), tetapi keduanya berbeda.

Saat mengalami lucid dream, kamu sadar berada di alam mimpi dan mampu berimajinasi di dalamnya. Sementara itu, pada fase false awakening, kamu merasakan mimpi yang terasa nyata seperti kehidupan sehari-hari sehingga tidak menduga sedang bermimpi.  

3. Dua tipe false awakening

5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi 

False awakening terbagi menjadi dua tipe. Dilansir Healthline, ini didapat dari penelitian Celia Green, PhD, yang tertuang dalam bukunya yang berjudul Lucid Dreaming: The Paradox of Consciousness During Sleep.

Pada tipe satu, false awakening tidak ada kondisi istimewa. Kamu merasa telah bangun dan menjalankan aktivitas seperti biasanya. Setelah benar-benar bangun, kamu mungkin bingung dengan apa yang terjadi. Sementara itu, pada tipe dua, false awakening melibatkan perasaan takut, cemas, atau tegang sehingga kamu terbangun karena firasat buruk.JOINSINI

4. Apakah kondisi ini berbahaya? 

5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi 

Kamu yang pernah mengalami false awakening tidak perlu khawatir. Beberapa ahli mengatakan bahwa ini tidak menyebabkan efek berbahaya bagi yang mengalaminya.

Selain itu, false awakening tidak ada kaitannya dengan gejala penyakit tertentu. Namun, mimpi berulang bisa menyebabkan kurang tidur dan rasa cemas berlebih.

5. Bagaimana cara mengatasinya? 

5 Fakta False Awakening, Terbangun Palsu di Alam Mimpi 

Jika false awakening sering terjadi dan mengganggu produktivitas harianmu, kamu bisa mengunjungi terapis untuk berkonsultasi. Dilansir laman Verywell Health, false awakening dapat diatasi dengan melakukan perawatan terapi latihan mimpi serta pemberian resep obat oleh spesialis tidur (somnologist). Mempraktikkan sleep hygiene ini juga bisa membantu:

  • Menciptakan lingkungan tidur yang aman dan nyaman (lampu, bebas bising, bersih).
  • Menghindari konsumsi minuman berkafein dan beralkohol sebelum tidur.
  • Tidur siang secukupnya.
  • Membuat batasan pemakaian ponsel sebelum tidur.
  • Konsisten bangun dan tidur sesuai jadwal.

Pengalaman false awakening saat tidur tergolong unik. Namun, bukan berarti sensasi bangun palsu ini tidak ada. Jadi, siapa saja, nih, yang merasa pernah mengalaminya?.POKERONLINE

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *