Uncategorized

Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!

5 Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!

PELANGI KOIN – Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat! Potty training merupakan proses di mana seorang anak belajar untuk menggunakan toilet atau pot toilet sebagai bagian dari perkembangan mandiri mereka. Ini melibatkan pembiasaan anak dengan penggunaan toilet untuk buang air besar dan kecil, serta mengajarkan keterampilan dasar seperti membersihkan diri, menarik celana, dan mencuci tangan.

Perlu di ktehaui, bahwa dalam potty training antara anak perempuan dan laki-laki juga terdapat perbedaa. Apalagi, anak perempuan membutuhkan teknik pembersihan yang cukup detail.

Cari tahu beberapa tips mengajarkan potty trianing kepada anak perempuan untuk membantu mereka melewati tahap ini dengan nyaman. Langsung cek ulasannya di bawah!https://geo.dailymotion.com/player/xdgu3.html?video=x85cxiy&actionInfo=false&mute=true&dmPubtool=new-cdn-ce-v2

1. Ketahui kesiapan anak

5 Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/gustavofring)

Sebelum memulai pelatihan buang air kecil bagi anak perempuan, penting untuk mengamati tanda-tanda kesiapan perkembangan mereka. Menurut American Academy of Pediatrics, tanda anak sudah siap di ajarkan potty training adalah anak mampu mendekati dan duduk di toilet, dapat menarik dan menurunkan pakaian sendiri, serta mampu berkomunikasi kebutuhan untuk menggunakan toilet.

Katherine Corvi, PsyD, seorang psikolog anak yang bekerja di klinik toilet di Cleveland Clinic Children’s, di lansir Verywell Family, menyarankan agar proses pelatihan di mulai hanya ketika anak menunjukkan kesiapan perkembangan, yang dapat bervariasi antar anak. Selain itu, orangtua juga perlu bersiap secara emosional dan mental, mengalokasikan waktu yang konsisten tanpa banyak gangguan untuk fokus pada pelatihan mengajarkan anak.

American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa proses pelatihan toilet dimulai hanya ketika anak sudah siap secara perkembangan atau menunjukkan tanda-tanda kesiapan,” kata Dr. Corvi.

“Ingatlah, bahwa orangtua juga perlu siap secara emosional dan mental untuk tantangan melatih anak perempuan. Pelatihan buang air kecil membutuhkan waktu dan energi emosional setiap hari selama beberapa bulan,” tambahnya.

2. Memahami variasi waktu dan tantangan potty training

5 Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/gustavofring)

Melatih anak perempuan buang air kecil juga dapat memakan waktu yang bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Beberapa anak perempuan mungkin menguasai keterampilan tersebut dalam beberapa hari, sementara yang lain mungkin memerlukan berbulan-bulan, bahkan setahun, untuk sepenuhnya memahami proses pelatihan buang air kecil.

Perlu juga untuk di ketahui, merupakan hal umum bagi anak-anak jika mengalami kesalahan yang selama proses belajar ini, yang dapat di sebabkan oleh berbagai faktor seperti lupa, terganggu bermain, perubahan emosional, atau transisi baru dalam hidup mereka. Oleh karena itu, penting untuk bersabar dan memahami bahwa setiap anak memiliki waktu yang berbeda.

“Anak perempuan cenderung mengembangkan keterampilan buang air kecil lebih awal dibandingkan dengan anak laki-laki, meskipun tidak selalu demikian. Mereka juga menyelesaikan proses tersebut, rata-rata, antara dua hingga tiga bulan lebih awal daripada anak laki-laki,” kata Kim Lippy, konsultan pelatihan toilet dan pendiri The Pottys, dilansir Verywell Family.

3. Pastikan anak tahu posisi dan cara membersihkan dengan benar

5 Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/gustavofring)

Penting untuk mengajarkan anak perempuan posisi dan cara membersihkan dengan benar selama potty training. Menurut Lippy, perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan lebih terkait dengan posisi dan cara membersihkan. Sebagai contoh, anak perempuan akan selalu duduk saat menggunakan toilet, sedangkan anak laki-laki bisa duduk atau berdiri.

“Untuk membantu otot panggul anak perempuan rileks, dorong mereka untuk duduk sepenuhnya dengan kaki terbuka,” kata Lippy.

“Idealnya, kita mencari posisi yang mirip dengan posisi jongkok, dengan lutut sedikit di atas pusar, kaki datar di lantai untuk stabilitas, dan kemampuan untuk sedikit miring ke depan,” tambahnya.

Pastikan juga untuk menjelaskan bahwa mereka perlu membersihkan dari depan ke belakang, terutama setelah buang air besar, untuk mencegah infeksi. Jika cara ini terlalu sulit, ajarkan mereka untuk menepuk-nepuk area tersebut kering setelah buang air kecil.

Ini adalah langkah penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan anak selama proses potty training. Apalagi, infeksi saluran kemih bisa lebih mungkin terjadi pada anak perempuan. Jadi, penting untuk memberi perhatian khusus pada langkah-langkah kebersihan ini.

“Menjaga kebersihan dan kekeringan sangat penting bagi anak perempuan. Ini disebabkan karena jika bagian bawah mereka tidak dibersihkan dengan baik setelah buang air besar, risiko mereka mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK) dari bakteri akan meningkat. Penting juga untuk mengajarkan anak perempuan cara membersihkan diri dengan benar, yaitu dari bagian depan ke bagian belakang,” jelas Lippy.

Baca Juga: 3 Cara Efektif Orangtua untuk Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual

4. Ketahui pendekatan dalam potty training

5 Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/gustavofring)

Ada beberapa pendekatan dalam mengajarkan anak perempuan potty training dan dua di antaranya adalah pendekatan berorientasi pada anak dan metode tiga hari. Pendekatan berorientasi pada anak lebih menekankan pada menunggu tanda kesiapan anak dan membiarkan mereka memimpin proses dengan pujian dan penguatan positif.

Metode tiga hari, di sisi lain, fokus pada pengajaran anak untuk buang air kecil dalam pot toilet melalui repetisi intensif selama tiga hari dengan menggunakan pujian dan tindakan korektif. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dan pemilihan tergantung pada preferensi orangtua dan kesiapan anak. 

5. Lakukan dengan santai dan menyenangkan

5 Tips Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan, Catat!Ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/gustavofring)

Penting untuk memberikan banyak penguatan positif, menunjukkan kesabaran, dan perhatian ekstra, serta bersiap untuk segala kemungkinan yang terjadi selama proses belajar anak. Selain itu, menormalisasi penggunaan kamar mandi sejak dini juga dapat membantu anak terbiasa dengan lingkungan tersebut.

Dalam melatih anak perempuan buang air kecil, terdapat pula berbagai cara agar mereka semangat belajar, termasuk penggunaan hadiah sebagai motivasi. Beberapa ide kreatif seperti memberikan imbalan kecil dan menarik mampu membuat proses pelatihan buang air kecil jadi lebih menyenangkan dan memberikan motivasi ekstra bagi anak perempuan.

Memperkenalkan konsep potty training dalam suasana yang santai dan menyenangkan akan membantu anak memahami proses ini dengan lebih baik. Selain itu, ikuti tips-tips lainnya dalam mengajarkan potty training untuk anak perempuan yang telah dijabarkan di atas. Semoga membantu dan selamat mencoba!

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *