Uncategorized

Puber Kedua Laki-Laki: Ciri-Ciri hingga Cara Mengelolanya

PELANGIKOIN Puber Kedua Laki-Laki: Ciri-Ciri hingga Cara Mengelolanya.Pubertas umumnya terjadi ketika seseorang memasuki usia remaja. Hal ini ditandai dengan munculnya beberapa perubahan fisik, seperti tumbuh bulu rambut dan mimpi basah. Namun, puber kedua laki-laki berbeda dengan hal tersebut.

Biasanya, pubertas kedua merujuk pada perubahan-perubahan yang terjadi setelah tidak lagi berada pada usia remaja. Seringkali pubertas kedua pun terjadi setelah memasuki usia dewasa lanjut. Namun, secara medis apakah benarkah hal ini ada? Jika iya, seperti apa tanda-tanda seorang laki-laki yang mengalami pubertas kedua? Berikut uraian lengkapnya.

Apa itu pubertas pada laki-laki?

Sejatinya, pengertian pubertas bagi laki-laki sama dengan perempuan. Pubertas merupakan fase perkembangan yang terjadi ketika tubuh anak bertransisi menjadi tubuh seorang dewasa. Dalam hal ini, individu bersiap untuk melakukan reproduksi dengan adanya perubahan secara fisik dan emosional.PELANGIKOIN 

Pubertas pada laki-laki umumnya terjadi pada usia 11-12 tahun. Meski begitu, ada pula yang lebih cepat atau lambat. Dilansir Very Well Family, tanda-tanda yang ditunjukkan biasanya meliputi perubahan suara yang membesar, tumbuh rambut di area badan tertentu, tumbuhnya testis dan penis, hingga mimpi basah.

Pubertas kedua laki-laki

Puber Kedua Laki-Laki: Ciri-Ciri hingga Cara Mengelolanya

Berbeda dengan yang pertama, pubertas kedua merupakan istilah yang merujuk pada cara tubuh berubah di masa dewasa. Alih-alih fisik, pubertas kedua ditandai dengan adanya perubahan emosional. Namun, pubertas kedua (baik untuk laki-laki maupun perempuan) bukanlah istilah medis.

Alyssa Dweck, MD., FACOG., seorang ginekolog yang berbasis di New York dalam SELF  mengungkapkan, pubertas kedua sebetulnya tidak ada. Pasalnya, tubuh memang akan terus berubah seiring bertambahnya usia.

Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Perubahan hormon 

Hormon yang fluktuatif dapat memicu adanya perubahan emosional. Tak hanya pada perempuan, tetapi laki-laki juga. Tanda-tanda paling umum meliputi unsur emosional.

  • Perubahan gaya hidup

Faktor eksternal dapat memicu adanya puber kedua. Cleveland Clinic menyebutkan, kebiasaan tertentu dapat membuat tubuh terlihat dan terasa berbeda, bahkan berpotensi mengganggu kesehatan. Misalnya, mengonsumsi makanan yang tidak memberi energi maupun tidur tidak teratur.JOINSINI

Kapan puber kedua laki-laki terjadi?

Berbeda dengan pubertas remaja yang ditandai dengan perubahan fisik, puber kedua laki-laki tidak demikian. Alasannya, fase ‘remaja kedua’ ini bukanlah istilah medis yang merujuk pada suatu kondisi tertentu.

Healthline menjelaskan bahwa fase ini bisa berlangsung pada usia 20-an, 30-an, 40-an, bahkan seterusnya. Mungkin juga meliputi satu dekade kehidupan, seperti selama usia 30-an atau transisi dekade usia. 

Tanda puber kedua laki-laki

Puber Kedua Laki-Laki: Ciri-Ciri hingga Cara Mengelolanya

Dijelaskan sebelumnya bahwa puber kedua pada laki-laki tetap merujuk pada perubahan di usia dewasa. Hal ini dapat menunjukkan tanda-tanda tertentu yang berbeda tiap tahapan usia. Dilansir Flo Health dan Healthline,  berikut ini bisa menjadi tanda puber kedua laki-laki per dekadenya.

Usia 20-an

  • Perubahan psikologis dan emosional. Kehidupan mandiri dan banyak tantangan baru membuat tubuh melakukan penyesuaian. Beberapa gejala kecemasan atau depresi mungkin muncul sebagai reaksi alami terhadap fase baru ini
  • Massa tulang dan kekuatan otot: Massa dan kekuatan tulang mencapai maksimum pada usia 20-an
  • Stretch mark: Beberapa orang usia 20-an mengalami stretch mark yang merupakan bagian alami dari pertumbuhan. Pastikan untuk minum cukup air untuk elastisitas dan kesehatan kulit
  • Pertumbuhan prostat melambat: Tidak terjadi perubahan seperti pada pubertas pertama.

Usia 30-an

  • Perubahan massa tulang dan otot: Massa tulang dan otot secara alami mulai berkurang di usia 30-an. Akibatnya, bentuk dan kekuatan tubuh pun berubah
  • Perubahan kulit dan rambut: Kulit mulai kehilangan elastisitas, beberapa juga tumbuh uban
  • Perubahan metabolisme: Metabolisme tubuh biasanya mulai melambat sehingga menyebabkan penambahan berat badan dan perubahan tambahan pada bentuk tubuh.

Usia 40-an

  • Tinggi: Orang berusia 40-an akhir cenderung kehilangan tinggi 2-5 sentimeter. Alasannya, terjadi pengeroposan di tulang belakang karena cakram di antara tulang belakang aus dan menyusut
  • Gigi: Dengan perawatan gigi yang tepat, gigi dapat bertahan seumur hidup. Meski demikian, gigi menjadi lebih sensitif terhadap suhu panas dan dingin seiring bertambahnya usia
  • Pengeroposan tulang lebih cepat: Bertambahnya usia dapat menurunkan jumlah penyerapan kalsium dalam tulang sehingga kepadatan tulang pun menurun lebih cepat
  • Perubahan gairah seks: Kadar hormon mulai menurun seiring bertambahnya usia. Salah satu pengaruh terbesar yakni menurunkan gairah seksual. Meski ada beberapa yang justru menganggap perubahan gairah seks sebagai tantangan baru
  • Pertumbuhan prostat: Prostat mungkin kembali tumbuh tanpa terlihat sehingga mengakibatkan kesulitan buang air kecil
  • Disfungsi ereksi: Kadar testosteron akan menurun sehingga memengaruhi kemampuan mempertahankan ereksi.

Cara mencegah puber kedua laki-laki

Puber Kedua Laki-Laki: Ciri-Ciri hingga Cara Mengelolanya

Sayangnya, tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah puber kedua laki-laki maupun perempuan. Kamu tidak bisa mencegah perubahan fisik maupun emosional yang terjadi pada fase ini.

Seluruhnya merupakan tahapan alami tubuh  dalam menghadapi perkembangan. Beberapa mungkin dapat dikontrol, tapi sisanya akan tetap berubah sesuai tahapan usia.

Cara mengelola puber kedua

Satu-satunya langkah bijak adalah dengan mengelola tubuh sehingga lebih siap menghadapi puber kedua. Beberapa caranya termasuk:

  • Usahakan tubuh tetap aktif: Berolahraga secara teratur sejak muda sehingga tetap sehat hingga tua nanti
  • Makan makanan bergizi: buah, sayur, biji, daging, seluruhnya penting untuk menjaga tubuh lebih sehat
  • Mengelola penyakit kronis: jangan tunda untuk mengobatinya agar tidak berujung komplikasi
  • Pemeriksaan kesehatan rutin: bukan hanya secara fisik, mental pun perlu dijaga. Untuk itu, dapatkan pemeriksaan kesehatan rutin, salah satunya dengan mengunjungi ginekolog dan konselor.

Puber kedua laki-laki memang bukan istilah secara medis, tetapi bukan berarti seseorang tidak melaluinya. Jangan ragu mendapatkan bantuan ketika mengalami perubahan pada tubuh, ya.POKERONLINE

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *