Uncategorized

Obat Asam Lambung Naik untuk Redakan Gejalanya

Obat Asam Lambung Naik untuk Redakan Gejalanya

PelangiKoinLounge- Obat asam lambung naik dapat di gunakan untuk meredakan gejala asam lambung yang muncul. Obat ini bekerja dengan berbagai cara, mulai dari meredakan mual dan muntah hingga menekan produksi asam lambung yang berkontribusi terhadap keluhan nyeri ulu hati.

Konsumsi obat asam lambung naik perlu di sesuaikan dengan tingkat keparahan dan gejala yang muncul. Gejala penyakit asam lambung atau GERD yang dapat muncul bisa berupa nyeri ulu ati, mual, muntah, sulit menelan, sakit tenggorokan, atau batuk.

Obat Asam Lambung Naik untuk Redakan Gejalanya

Pilihan Obat Asam Lambung Naik

Pilihan obat asam lambung naik yang dij ual di apotek bervariasi. Ada yang tanpa resep dan ada pula yang harus di sertai resep dokter. Bila konsumsi obat tersebut tidak juga meringankan gejala, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter agar di resepkan obat asam lambung yang sesuai dengan kondisi Anda.

Ada beberapa pilihan obat asam lambung naik, baik yang di jual secara bebas atau berdasarkan resep dari dokter, yaitu:

1. Antasida

Antasida merupakan obat asam lambung naik yang mampu menetralkan asam lambung. Obat ini dapat bekerja dengan cepat dalam mengurangi produksi asam lambung, sehingga gejala penyakit asam lambung yang muncul, seperti nyeri ulu hati, mulut terasa asam, serta kembung, bisa teratasi.

Antasida sebaiknya di konsumsi 1 jam setelah makan atau saat gejala asam lambung muncul. Obat ini biasanya di konsumsi sebanyak 3–4 kali sehari hingga gejala mereda. Obat asam lambung ini tersedia dalam bentuk cair dan tablet kunyah serta dapat di beli tanpa resep dokter.

Meski di jual secara bebas, Anda tidak di anjurkan untuk mengonsumsi antasida dalam jangka panjang karena bisa menyebabkan penurunan kadar fosfat yang memicu gangguan fungsi organ, seperti ginjal, tulang, dan jantung. Konsumsilah antasida sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan atau anjuran dari dokter.

2. Lansoprazole

Obat asam lambung naik ini bekerja dengan cara menekan produksi asam lambung. Konsumsinya bisa meredakan gejala GERD, seperti nyeri ulu hati, sulit menelan, dan batuk akibat asam lambung naik. Lansoprazole merupakan obat resep, sehingga untuk memperolehnya Anda membutuhkan resep dokter.

Pasalnya, tidak semua orang bisa mengonsumsi obat ini, misalnya ibu hamil. Konsumsi lansoprazole pada ibu hamil kurang di anjurkan karena bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur meski penelitian lebih lanjut masih di perlukan.

3. Omeprazole

Sama halnya dengan lansoprazole, omeprazole termasuk golongan obat penghambat pompa proton (PPI) yang biasa dir esepkan untuk mengatasi penyakit asam lambung, di spepsia, atau sakit maag.

Cara kerjanya pun sama, yaitu menekan produksi asam lambung. Anda di sarankan untuk mengonsumsi obat ini sebelum makan. Omeprazole bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, diare, dan sakit perut.

Penggunaan obat PPI dalam jangka panjang juga di ketahui bisa menghambat penyerapan vitamin B12 di saluran pencernaan. Bila di biarkan terus-menerus, tubuh bisa kekurangan vitamin tersebut dan mengalami anemia defisiensi vitamin B12.

4. Sukralfat

Produksi asam lambung berlebih bisa membuat dinding lambung alami luka. Oleh karena itu, konsumsi sukralfat mungkin di perlukan karena obat ini dapat melapisi dinding lambung sehingga mampu meredakan gejala asam lambung, mencegah luka semakin parah, dan membantu proses penyembuhan.

Sukralfat yang tersedia di apotek biasanya berbentuk sirop dan tablet, tetapi harus di konsumsi berdasarkan resep dokter. Anda biasanya di anjurkan untuk mengonsumsi obat ini minimal 1 jam sebelum makan dengan dosis dan takaran yang telah di resepkan.

Obat asam lambung naik ini mungkin pula di resepkan bersama obat-obatan di atas, umumnya dengan antasida. Namun, konsumsi antasida harus di beri jeda, setidaknya 30 menit setelah penggunaan sukralfat.  

5. Ranitidin

Ranitidin bisa meredakan gejala nyeri ulu hati akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan berkat kemampuannya dalam menekan produksi asam lambung berlebih. Obat asam lambung naik ini masuk ke dalam golongan obat antagonis H2 yang tersedia dalam bentuk tablet, pil, dan sirop.

Ranitidin bukanlah obat bebas, sehingga untuk mendapatkannya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Dokter mungkin tidak akan meresepkan obat ini bersama sukralfat atau bila Anda sedang mengonsumsi obat tertentu, seperti obat pengencer darah, untuk menghindari interaksi obat dan efek samping tertentu.

6. Domperidone

Domperidone merupakan obat antimual yang juga mungkin di resepkan untuk mengatasi mual dan muntah akibat asam lambung naik. Biasanya, obat ini di resepkan bersamaan dengan obat asam lambung lain, seperti omeprazole.

Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi antara domperidone dengan omeprazole dalam pengobatan penyakit asam lambung bisa meredakan gejala asam lambung dengan lebih baik di bandingkan hanya mengonsumsi omeprazole saja.

Namun, penggunaan domperidone umumnya hanya 7 hari saja guna mencegah efek samping, misalnya aritmia atau denyut jantung tidak beraturan, gangguan siklus haid, dan payudara membesar pada laki-laki.

Selain mengonsumsi obat asam lambung naik, Anda juga di anjurkan merubah pola hidup guna mengatasi atau meringankan gejala penyakit asam lambung yang di derita.

Hal ini bisa di mulai dengan mengubah kebiasaan makan, seperti menghindari makan dalam porsi banyak, makan terlalu cepat, dan tidur sesudah makan. Selain itu, konsumsi makanan pemicu asam lambung naik seperti makanan pedas, asam, dan tinggi lemak juga perlu di batasi atau di hindari. PokerOnline

Untuk meredakan gejala yang muncul, Anda di anjurkan untuk berolahraga secara rutin, menjaga berat badan, dan mengonsumsi makanan tinggi serat. Bagi yang merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, sebaiknya hentikan kebiasaan ini agar Anda bisa segera pulih.

Itulah pilihan obat asam lambung naik yang bisa dikonsumsi. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi obat asam lambung sesuai petunjuk yang ada di dalam kemasan atau sesuai saran dari dokter.

Penggunaan berbagai obat asam lambung naik umumnya aman bila digunakan sesuai indikasi. Namun, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, apalagi jika pernah memiliki kondisi medis tertentu seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, kehamilan, atau menyusui.

Bila konsumsi obat asam lambung naik dan perubahan pola hidup sudah diterapkan tetapi gejala penyakit asam lambung tidak membaik dalam 7 hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga :Tak Hanya Makanan, 5 Barang Ini Ternyata Juga Bisa Kedaluwarsa

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *