Uncategorized

Makanan Penyebab Susah Tidur

Makanan Penyebab Susah Tidur

PELANGI KOIN – Makanan Penyebab Susah Tidur , Insomnia adalah gangguan tidur yang umum dialami oleh banyak orang. Ini bukanlah hal yang baik dan dapat memiliki efek serius, seperti kelelahan, kantuk di siang hari, risiko kecelakaan yang lebih tinggi, dan efek kesehatan yang disebabkan karena kurang tidur.

Tapi, masih ada penyebab lain yang membuat susah tidur selain hal-hal yang telah di sebutkan tadi. Tapi, masih ada makanan dan minuman penyebab susah tidur lainnya yang mungkin sering Anda konsumsi di malam hari. Berikut makanan penyebab susah tidur yang perlu di hindari ketika hendak tidur di malam hari.

Makanan dan Minuman Berkafein

Makanan penyebab susah tidur yang pertama adalah makanan dan minuman berkafein. Ketika memikirkan makanan dan minuman yang bisa memberi energi, kopi dan produk berkafein lainnya mungkin muncul di benak.

Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi, bahkan beberapa jam sebelum tidur, dapat memengaruhi tidur. Sebuah studi kecil tahun 2013 pada 12 orang menemukan bahwa mengonsumsi 400 mg kafein pada waktu tidur, serta 3 dan 6 jam sebelum tidur, secara signifikan dapat mengganggu tidur.

Makanan Pedas

Makanan penyebab susah tidur yang kedua yaitu makanan pedas. Di ketahui menyebabkan gangguan pencernaan dan memperburuk gejala mulas dan refluks asam.Saat Anda berbaring untuk tidur, gejala yang berhubungan dengan makanan pedas ini bisa menjadi lebih buruk, karena asam dapat naik menuju ke kerongkongan, menyebabkan iritasi. Hal ini membuat Anda tetap terjaga di malam hari dan menyebabkan gangguan tidur.

Oleh karena itu, jika mengalami mulas setelah makan makanan pedas atau mengalami refluks asam, Efek ini bersifat sementara, namun, beberapa peneliti telah menyatakan bahwa peningkatan suhu tubuh dari makan makanan pedas sebelum tidur dapat berdampak negatif pada tidur.

Makanan Indeks Glikemik Tinggi dan Tambahan Gula

Penelitian tentang efek makanan GI tinggi pada tidur menunjukkan hasil yang beragam. sementara yang lain menyarankan makanan GI tinggi mengurangi jumlah waktu yang di butuhkan orang untuk tertidur.

Studi ini juga menemukan bahwa mengonsumsi gula tambahan dan karbohidrat olahan di kaitkan dengan kemungkinan insomnia yang lebih tinggi. Penelitian lain menunjukkan bahwa diet tinggi permen, minuman manis, dan karbohidrat olahan di kaitkan dengan kualitas tidur yang buruk.

Makanan dengan GI tinggi menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah yang signifikan. Ini memicu tubuh untuk melepaskan hormon, seperti adrenalin, kortisol, dan hormon pertumbuhan, yang dapat menyebabkan gejala seperti kecemasan, kelaparan, dan lekas marah.

Makanan Berlemak

Makanan penyebab susah tidur yang keempat adalah makanan berlemak. Makan makanan tinggi lemak, seperti ayam goreng dan daging berlemak, dapat menyebabkan kurang tidur. Studi lain yang melibatkan 459 wanita menemukan bahwa semakin banyak total lemak dan lemak jenuh yang di konsumsi peserta, semakin rendah total waktu tidur mereka.

Makanan Cepat Saji dan Makanan Olahan

Makanan olahan seperti makanan cepat saji dan makanan ringan kemasan mungkin bukan pilihan terbaik menjelang tidur. Penelitian secara konsisten menghubungkan diet tinggi makanan olahan dengan kualitas tidur yang buruk dan durasi tidur yang pendek.

Diet tinggi makanan olahan juga dapat menyebabkan penambahan berat badan. Studi menunjukkan bahwa orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas cenderung memiliki lebih banyak masalah tidur daripada orang yang tidak.

Minuman Beralkohol

Makanan penyebab susah tidur yang terakhir adalah minuman beralkohol. Meskipun minum sedikit pada awalnya mungkin membuat Anda merasa lelah, penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dapat menyebabkan gangguan tidur dan membuat Anda tetap terjaga di malam hari.

Menariknya, alkohol menyebabkan Anda tertidur lebih cepat, tetapi kemudian secara signifikan mengganggu tidur di malam hari karena kadar alkohol dalam darah menurun. Sebuah studi tahun 2020 pada 11.905 orang menemukan bahwa konsumsi alkohol yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan tidur yang lebih buruk dan durasi tidur yang lebih pendek.

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *