Uncategorized

Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go

Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go

PELANGI KOIN MEVIUS4D Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go Berangkat dari keprihatinan terhadap kesenjangan sosial yang terjadi di sekitarnya, I Gede Merta Yoga Pratama tergerak untuk menciptakan perubahan nyata. Siapa sangka, inspirasi untuk suatu revolusi pun bisa datang dari hal yang menyenangkan, seperti game. MEVIUS4D

Saat di wawancarai pada Sabtu (30/9/2023), founder Fish Go membagikan kisah inspiratifnya yang berjasa mendongkrak kesejahteraan nelayan di lingkungannya. Lewat teknologi, Yoga berhasil menghidupkan sektor non formal dan marginal, yaitu para nelayan di Bali.

Baca Juga: Tantangan Fish Go hingga Jadi Aplikasi yang Diandalkan Nelayan Badung

1. Peka terhadap fenomena di masyarakat, Yoga Pratama bertekad gunakan ilmu dan teknologi demi kesejahteraan nelayan kecil

Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go

Visi besar dengan misi mulia bisa terinspirasi dari hal sekecil apa pun yang mungkin sering kita lewatkan dalam keseharian. I Gede Merta Yoga Pratama mengisahkan bahwa motivasinya mulai menggarap Fish Go muncul pada 2017. Kala itu, muncul kegundahan saat melihat kesenjangan sosial di antara nelayan dengan bisnis yang memakai hasil tangkapan mereka.

“Saat itu saya jalan dari arah selatan, di sisi kirinya itu saya lihat hotel-hotel dan restoran dan banyak turis yang makan seafood. Nah, sisi kanan saya lihat nelayan-nelayan yang cari ikannya itu justru kehidupannya jauh dari layak,” kenang alumnus ITB ini.  MEVIUS4D

Gayung bersambut, saat itu Yoga sendiri memang sedang menggarap proyek bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan yang membuatnya mengetahui tentang metode untuk mendeteksi keberadaan ikan. Di tambah ilmu yang di dapatnya dari pertukaran pelajar ke Jepang, pria asli Bali ini semakin mematangkan ide untuk menerapkan informasi yang di dapatkannya secara konkret agar berguna bagi masyarakat di daerahnya. PELANGI KOIN

“Awalnya saya buatnya website. Awalnya kita buat sistem informasi geografis, dari pengolahan data citra sama model itu. Output-nya adalah koordinat area,” tuturnya.

Namun, kemudian, Yoga sadar bahwa format website akan menyulitkan nelayan untuk menggunakannya. Tak patah arang ia pun melanjutkan risetnya untuk mencari market yang tepat, sehingga akhirnya membangun platform utama berupa aplikasi. Selain itu, format aplikasi juga dirasa tepat sasaran dengan demografi nelayan di Bali yang sudah awam menggunakan handphone di laut.

2. Kembangkan teknologi canggih, tapi cara penggunaan sederhana demi tepat sasaran. Terinspirasi dari Pokemon GO!

Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go

Berawal dari inisiasi tiga orang, Fish Go saat ini sudah berkembang dan di kerjakan oleh 13 tenaga operasional yang terus bahu membahu menyempurnakan aplikasi tersebut. Nama Fish Go sendiri mungkin terdengar tak asing bagi para penggemar game. Pasalnya, Yoga mengaku terinspirasi dari nama game VR, Pokemon Go, yang hingga kini masih punya penggemar setia. MEVIUS4D

“Aplikasi Fish Go itu terinspirasi dari Pokemon Go itu karena alurnya sederhana. Jadi nelayan kalau mau tangkap ikan lemuru tinggal buka aplikasi, pilih berangkat dari port mana, nanti akan di tunjukkan sama aplikasi,” kisahnya.

Walau terdengar sederhana, namun tetap ada banyak sekali sistem dan data kompleks yang terus menerus di sempurnakan oleh Yoga beserta timnya demi mencapai aplikasi yang efektif. Berdasarkan penjelasan sang founder, Fish Go bertujuan menyelesaikan tiga masalah utama yang sering jadi rintangan bagi nelayan. Aplikasi ini membantu nelayan yang belum tahu lokasi ideal untuk menangkap ikan, waktu penangkapan yang terbaik, dan rute yang aman untuk melaut.

Bukan tanpa kendala, di awal memulai Fish Go juga masih mengalami ketidakakuratan. Terutama di era 2017 sampai 2019 saat fokus Yoga dan timnya adalah membentuk model. Namun, dengan kegigihannya mengumpulkan data, salah satunya dengan memasang GPS di kapal-kapal nelayan, lambat laun aplikasi Fish Go semakin disempurnakan. Ia juga di bantu oleh teknologi turunan seperti PATRIOT yaitu pendeteksi area penangkapan ikan menggunakan sistem Internet of Things. PELANGI KOIN

Baca Juga: Menjadi Nelayan Digital dengan Fish Go Besutan Merta Yoga Pratama

3. Yoga tetap gigih walau bertubi-tubi di hantam gelombang rintangan dalam penyempurnaan Fish GO

Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go

Dari segi SDM, Yoga juga terang-terangan mengaku sempat mendapat banyak penolakan dari para nelayan di Bali saat masa-masa awal sosialisasi tentang aplikasinya.

“Prosesnya lama banget. Sampai akhirnya mereka mau daftar dengan sendirinya, mau setor KTP untuk daftar akun. Awal-awal itu nolak. Bahkan saya bukan perokok pun harus pura-pura merokok supaya bisa ngobrol doang sama nelayan. Karena kalau kita tiba-tiba dateng terus “Pak saya punya teknologi gini-gini,” wey, gak akan di hiraukan,” curhatnya. PELANGI KOIN

Tak menyerah, Yoga rela berkorban uang dan waktu untuk menjaring para nelayan Bali yang secara timbal balik juga akan melengkapi datanya dalam membangun Fish Go. Uang rokok hingga biaya melaut pun harus di gelontorkan demi membujuk para nelayan yang awalnya masih keras hati. Pendekatan juga harus di lakukan berpindah-pindah dari kelompok satu ke lainnya.

Tak ada kerja keras yang sia-sia, setelah 2 tahun membangun Fish Go secara teknologi maupun menjalin koneksi dengan para nelayan di Bali, akhirnya pengguna pertama mereka terintegrasi pada Juni 2019. Saat ini, pengguna terintegrasi mereka sudah mencapai sekitar 3 ribu. Pengguna aplikasi Fish Go per hari juga telah menyentuh angka 350 user di low season seperti sekarang ini. 

4. Terus berkembang dan berkarya, Yoga Pratama di ganjar apresiasi SATU Indonesia Awards 2023

Langkah Konkret Yoga Pratama Dongkrak Hidup Nelayan Lewat Fish Go

Tidak mandek di aplikasi, Yoga Pratama dan timnya juga berusaha melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk lain juga. Selain fokus pada tujuan Fish Go untuk mendapat SNI, ia juga menginisiasi gerakan pemberdayaan perempuan yaitu para istri nelayan.

“Ikan-ikan hasil tangkapan itu saya buatkan kemasan, di ajarin ini ibu-ibunya ngolah. Jadi ada selain teknologi, kita juga empowering woman, untuk istri-istri nelayan,” tuturnya. “Kulit ikan tuh kan limbah di sini ya, untuk ikan-ikan tuna. Kulitnya di buang-buang tuh, nah itu kita ajarin untuk jadi diolah jadi keripik kulit ikan, terus kami bikin kemasannya,” sambungnya. PELANGI KOIN

Sayangnya, karena Fish Go masih harus fokus di teknologi, ia mengakui belum ada tenaga marketing yang kokoh di program ini. Sehingga, mereka masih sering mencari partner, seperti mahasiswa magang yang mau memasarkan produk hingga mengajarkan ilmu baru kepada para ibu-ibu nelayan.

Fish Go sendiri sebenarnya tidak hanya bermanfaat buat komunitas nelayan di daerah Yoga, tapi bagi dirinya sendiri. Ia mengaku bisa mendapat beasiswa S2 yang thesis-nya membahas aplikasi tersebut. Ia juga mendapat pendidikan gratis keluar negeri hingga di undang ke beberapa event internasional. Yang terbaru, ia menjadi salah satu sosok yang di ganjar apresiasi SATU Indonesia Awards 2023 dari ASTRA.

Di ajang penghargaan ini Yoga merasa tak sendiri, di pandang, dan di wadahi. Ia mengaku senang bertemu anak-anak muda inspiratif dari seluruh Indonesia. Astra juga diakuinya sangat membantu dari sisi eksposur dan pendanaan karena Fish Go sendiri belum memanfaatkan sosial media dan kurang fokus pada marketing dan pemasaran. 

Langkah masih panjang, Yoga Pratama dan Fish Go masih punya banyak misi yang ingin di capai di masa depan. Semoga kisah briliannya bisa menularkan semangat perubahan di benak-benak muda-mudi Indonesia senusantara.  PELANGI KOIN

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *