Uncategorized

Klub Eropa yang Performanya Membaik usai Mengganti Pelatih

PELANGI KOIN Klub Eropa yang Performanya Membaik usai Mengganti Pelatih Namun, jika rela melipir dari klub-klub papan atas Eropa, ada beberapa tim yang performanya naik drastis usai ganti pelatih pada musim kompetisi 2022/2023. Mungkin karena minimnya ekspektasi dan tekanan untuk merengkuh gelar, pelatih dan para pemain jadi lebih rileks bereksperimen. Tim mana saja yang dimaksud

Klub Eropa yang Performanya Membaik usai Mengganti Pelatih

Bayer Leverkusen 04

Performa Bayer Leverkusen 04 pada 2021/2022 tidak bisa dibilang buruk. Gerardo Seoane berhasil mengantar timnya bertengger di peringkat tiga klasemen akhir Bundesliga Jerman sehingga berhak berlaga di UEFA Champions League (UCL) musim 2022/2023. Sayangnya, performa mereka menurun drastis pada awal musim 2022/2023.

Aston Villa

Pada musim 2022/2023, dominasi The Big Six di English Premier League (EPL) didobrak tim-tim nonunggulan. Mereka adalah Newcastle United dan Aston Villa, tim medioker yang berhasil menembus enam besar klasemen sementara EPL 2022/2023 sampai pekan ke-32. 

Aston Villa jadi menarik karena baru berganti pelatih pada November 2022. Baru lima bulan menjabat, Unai Emery sudah memperlihatkan dampak besar di Villa. Dari tim penggembira EPL, di bawah komando Emery, mereka jadi ancaman berat untuk lawan.

Emery tidak melakukan transaksi fantastis untuk mendatangkan pemain baru layaknya pelatih-pelatih high-profile lainnya. Dengan piawai, ia mengoptimalkan potensi dan talenta yang sudah dimiliki Aston Villa.

Klub Eropa yang Performanya Membaik usai Mengganti Pelatih

Stade de Reims

Kisah manis juga diukir Stade de Reims musim ini. Bersama pelatih baru mereka, Will Still, tim yang sempat menghuni zona relegasi pada awal musim 2022/2023 ini kini jadi sensasi di Ligue 1. Still jadi sosok heroik sekaligus unik. Ia awalnya direkrut klub sebagai asisten pelatih Oscar Garcia. 

Ketika Garcia gagal menunjukkan performa yang baik, klub mengangkat Still sebagai pelatih kepala. Keputusan itu mungkin terlihat gegabah mengingat ia belum mengantongi lisensi profesional dari UEFA. Namun, Still menjawab kepercayaan klub dengan kemenangan demi kemenangan. Rekor Reims musim ini adalah tak terkalahkan dalam 17 pertandingan. Salah satunya seri dengan Paris Saint-Germain

Fulham 

Tak hanya mengembalikan Fulham ke EPL musim 2022/2023 ini, Marco Silva yang dikontrak klub sejak Juli 2021 berhasil mengangkat derajat Fulham. Dari klub papan bawah yang rawan terdegradasi, musim ini mereka menembus peringkat 10 besar klasemen sementara EPL. 

Silva sebenarnya bukan nama baru di sepak bola Inggris. Ia sempat melatih Everton pada 2018/2019. Dengan persentase kemenangan yang hanya 40 persen, pada awal musim 2019/2020 Everton memilih mengakhiri kontraknya lebih awal. Baru sekitar dua tahun kemudian, Silva dapat kesempatan berkarier lagi bersama Fulham. Di sinilah ia berhasil  mengembalikan nama baiknya

Klub Eropa yang Performanya Membaik usai Mengganti Pelatih

Sparta Rotterdam 

Sama seperti Fulham, Sparta Rotterdam bukan tim unggulan di Eredivisie. Mereka lebih sering menghuni papan tengah dan bawah. Menjelang berakhirnya musim 2021/2022, Sparta sedang berada di zona degradasi. Berbarengan dengan itu, keputusan hengkang pelatih Henk Fraser ke FC Utrecht yang terjadi cukup mendadak membuat suasana dalam tim makin genting.

Maurice Steijn kemudian ditunjuk menggantikan Fraser pada 24 April 2022 dengan sisa empat pertandingan saja musim itu. Steijn ternyata berhasil menyelamatkan Sparta Rotterdam. Berkat kontribusinya, setidaknya Sparta berakhir di peringkat ke-14 klasemen akhir Eredivisie 2021/2022.

Kinerjanya yang apik membuat klub memutuskan mempertahankannya. Itu ia jawab dengan prestasi. Dari yang biasanya hanya memenangkan kurang dari 10 pertandingan, Sparta Rotterdam berhasil meraih 15 kemenangan sampai matchday ke-30 musim ini. Mereka pun bertengger di peringkat 5 klasemen sementara Eredivisie.

Pergantian pelatih bukan hal sederhana. Pelatih yang bagus di klub lamanya, bisa saja mengalami penurunan performa saat melatih klub baru. Sebaliknya, sejumlah klub yang merekrut pelatih tanpa pengalaman mumpuni justru menuai hasil

SUMBER BERITA : PELANGI KOIN

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *