CeritaPelangiKoin – Apakah kamu memperhatikan adanya peningkatan jumlah rambut rontok saat keramas? Penyebabnya beragam, bisa berkaitan dengan usia, kondisi medis tertentu, atau bahkan Bahan sampo yang kamu pakai.SITUS PKV TERBAIK
Saat membeli sampo, bijaklah dalam memilih dan waspadai bahan-bahannya. Beberapa sampo dan kondisioner mungkin mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan atau memperburuk kerontokan rambut.
Berikut ini adalah bahan-bahan sampo yang perlu kamu hindari, terlebih jika kamu memiliki masalah kerontokan rambut.
1. Sulfat
Sulfat adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pembersih atau pembusa. Banyak produk pembersih mengandung sulfat, termasuk deterjen, pasta gigi, dan sampo, di lansir Lasercap.
Tujuan sulfat ialah untuk bekerja lebih dalam pada rambut, menghilangkan kotoran, dan minyak berlebih yang menumpuk di kulit kepala.
Teori di balik rambut rontok karena penggunaan sulfat adalah bahan-bahan seperti sodium lauryl sulfate yang merusak dan mengiritasi folikel rambut (International Journal of Women’s Dermatology, 2015).
Kerusakan pada folikel rambut dapat menyebabkan kerusakan, yang menyerupai atau tampak seperti rambut rontok.SITUS PKV TERBAIK
Sulfat mungkin terlalu efektif dalam membersihkan. Artinya, bahan itu dapat menghilangkan minyak pelindung alami kulit kepala sehingga membuat rambut menjadi kering dan rapuh, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Dua jenis sulfat yang perlu di hindari adalah sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES).
2. Formaldehida
Menurut Verywell Health, formaldehida di anggap aman jika kandungannya rendah. Ini biasa di gunakan dalam produk kosmetik untuk membunuh bakteri dan memperpanjang umur penyimpanan.
Namun, kandungan tingkat tinggi di klasifikasikan sebagai kelompok 1 karsinogenik untuk manusia oleh International Agency for Cancer Research (IACR).
Kosmetik juga mengandung beberapa donor formaldehida, yaitu senyawa kimia yang melepaskan formaldehida secara perlahan (Journal of Toxicology, 2020).SITUS PKV TERBAIK
Jika keramas setiap hari, rambut tidak boleh secara langsung terkena formaldehida tingkat tinggi. Menurut US Food and Drug Administration (FDA), bahan ini juga dapat di lepaskan ke udara, yang pada tingkat tertentu dapat mengiritasi mata, hidung, dan paru-paru serta menyebabkan sensitivitas kulit atau dermatitis alergi.
Jenis paparan ini lebih mungkin terjadi pada orang yang bekerja di salon rambut atau mereka yang menggunakannya sebagai pelurus atau penghalus rambut.
Beberapa tuntutan hukum class action telah di mulai terhadap merek yang menggunakan DMDM hydantoin, yang di kenal sebagai donor formaldehida, meskipun produk tersebut terdaftar sebagai produk bebas formaldehida.
Klaim menunjukkan bahwa produk ini menyebabkan iritasi kulit kepala dan rambut rontok. Meskipun tidak ada penelitian klinis yang menunjukkan bahwa bahan khusus ini menyebabkan rambut rontok, tetapi ini dapat menyebabkan iritasi kulit kepala. Kulit kepala yang tidak sehat juga di kaitkan dengan kerontokan rambut (International Journal of Trichology, 2018).
3. Keratin
Keratin merupakan komponen utama rambut, jadi masuk akal jika sering di gunakan untuk perawatan rambut. Perawatan ini sering menargetkan pengurangan rambut kusut dan membuat rambut kuat dan bersinar (BMC Biotechnology, 2018).
Namun, ada masalah di balik keratin:
- Perawatan keratin sering kali mengandung formaldehida, yang di ketahui membahayakan rambut dan kesehatan, di lansir Occupational Safety and Health Administration.
- Panas ekstrem yang di gunakan saat perawatan keratin dapat membuat rambut menjadi rapuh, sehingga menyebabkan rambut patah dan rontok.
Di jelaskan dalam laman Wimpole Clinic, perawatan keratin yang mengandung formaldehida dapat menyebabkan efek samping seperti mual, mimisan, dan iritasi kulit, terutama jika terpapar asap formaldehida berulang kali dalam jangka waktu tertentu.
Paparan formaldehida juga di kaitkan dengan kanker, yang menyebabkan pembatasan penggunaannya di Inggris dan negara-negara lain.
Sebuah penelitian menemukan bahwa enam dari tujuh perawatan keratin komersial di Brasil mengandung lebih dari lima kali tingkat paparan formaldehida yang direkomendasikan (PubMed, 2014).SITUS PKV TERBAIK
4. Dimethicone
Dimethicone adalah sejenis produk silikon yang di gunakan dalam produk rambut. Silikon berfungsi melindungi rambut, tetapi dapat menumpuk seiring waktu.
Menurut DS Laboratories, di methicone sering di anggap sebagai bahan bermasalah pada produk rambut. Ini menciptakan lapisan silikon untuk “merekatkan” kutikula agar rambut terlihat dan terasa halus.
Ini juga dapat meminimalkan rambut kusut, mempermudah menghilangkan kekusutan, mencegah kehilangan air, dan membuat rambut terlihat mudah di atur dan sehat.
Akan tetapi, bahan berbasis silikon ini juga memiliki kekurangan. Dimethicone menciptakan penghalang fisik pada helai rambut dan mencegah air menembus kutikula rambut. Hal ini dapat membuat rambut kering dan rusak.
Penumpukan silikon pada helaian rambut juga bisa terjadi. Penumpukan ini dapat menyumbat pori-pori di kulit kepala dan mencegah kelembapan serta nutrisi yang masuk ke rambut, sehingga menyebabkan rambut rontok. Namun, belum ada penelitian yang mendukung skenario ini.
5. Natrium klorida
Bahan sampo lain yang menyebabkan rambut rontok adalah natrium klorida. Natrium klorida di gunakan dalam sampo dan kondisioner sebagai bahan pengental. Inilah yang menciptakan rasa lembut pada sebagian besar produk perawatan diri.
Mirip dengan sulfat, natrium klorida dapat menghilangkan minyak alami rambut, sehingga menyebabkan kulit kepala kering dan gatal.
Berikut beberapa alasan mengapa bahan ini dapat merusak rambut:
- Menyebarkan bahan ini pada rambut, dapat menyebabkan kekeringan, bahkan membuat kulit kepala gatal. Hilangnya kelembapan pada rambut bisa sangat mengiritasi kulit kepala dan helai rambut karena dapat melemahkannya.
- Orang yang menjalani perawatan keratin tidak akan mendapat manfaat karena bahan ini akan menghilangkan efeknya.
- Natrium klorida di anggap sebagai bahan yang bisa mengiritasi dan sedikit berbahaya. Jika terjadi kontak dengan mata secara tidak sengaja, bahan tersebut dapat menyebabkan rasa terbakar atau gatal yang makin parah.
- Sebagai salah satu bahan utama dalam banyak sampo, natrium klorida dapat memengaruhi warna rambut dan membuat helai rambut mengalami dehidrasi. Sulfat berpotensi mengikis lapisan rambut dan pelindung alami rambut berpotensi rusak.
6. Paraben
Paraben adalah bahan kimia yang biasa di gunakan sebagai pengawet pada produk kosmetik. Ini di gunakan dalam kosmetik untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya.
Namun, paraben dapat mengganggu fungsi normal sistem hormon pada perempuan dan laki-laki, sehingga dapat menyebabkan kerontokan rambut, di kutip dari Environmental Working Group.SITUS PKV TERBAIK
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa paraben dapat membahayakan kesuburan dan organ reproduksi, memengaruhi hasil kelahiran, dan meningkatkan risiko kanker (Skin Therapy Letter, 2013).
