BERITA UNIK BERITA VIRAL

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakit

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakit

PELANGIKOINAfonia (aphonia) adalah kondisi ketikdakmampuan untuk berbicara. Dengan kata lain, penderitanya mengalami kehilangan suara yang bisa disebabkan karena suatu penyakit dan/atau kerusakan laring atau mulut.

Afonia termanifestasi dalam beberapa bentuk. Ada yang mengalami kehilangan sebagian suara atau ketika bersuara terdengar serak, ada juga yang suaranya menjadi mirip bisikan. Kehilangan suara ini bisa perlahan ataupun cepat, tergantung, penyebab yang mendasari.PELANGIKOIN

1. Gejala

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakitilustrasi anak perempuan berbicara

Gejala afonia yang paling umum dan jelas adalah ketidakmampuan bersuara, berkata-kata, atau berbicara. Gejala lain yang bisa menyertai di antaranya:

  • Suara yang dihasilkan terdengar serak atau mirip bisikan.
  • Kejang pita suara.
  • Sakit tenggorokan.
  • Kesulitan menelan makanan atau minuman.

Kebanyakan orang yang mengalami afonia memulihkan suaranya yang hilang lewat pengobatan dari dokter. Salah satu upayanya adalah dengan terapi wicara.

Baca juga : 6 Manfaat Luar Biasa Kaviar bagi Kesehatan Tubuh, Gak Sekadar Mewah!

2. Penyebab

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakitilustrasi laki-laki membuka mulut

Penyebab afonia umumnya berhubungan dengan masalah pada pita suara atau laring. Beberapa kondisi tertentu yang juga bisa berkontribusi terhadap kemunculan afonia, di antaranya:

  • Laringitis atau peradangan pada laring akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur.
  • Paparan udara yang tidak sehat, seperti asap rokok atau polusi udara.
  • Kebiasaan berteriak atau bicara berlebihan.
  • Penebalan pita suara.
  • Adanya nodul atau polip di pita suara.
  • Kerusakan dan/atau kelainan saraf yang menyebabkan disfungsi laring.
  • Kanker laring atau tiroid.
  • Masalah pernapasan yang berdampak pada kemampuan bicara.
  • Kondisi psikologis, seperti afonia histeris atau afonia psikogenik.

3. Diagnosis

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakitilustrasi proses diagnosis melibatkan dokter THT

Untuk menentukan diagnosis terkait afonia, ini biasanya melibatkan dokter spesialis untuk telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). Dokter THT kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik.

Adapun penggunaan alat medis ialah dengan laringoskop untuk memeriksa tenggorokan pasien. Dokter juga akan mengajukan beberapa pertanyaan seputar pola hidup pasien, gejala, sampai ke kronologi mengapa afonia bisa terjadi.

Baca juga : 6 Manfaat Luar Biasa Kaviar bagi Kesehatan Tubuh, Gak Sekadar Mewah!

4. Perawatan

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakitilustrasi perempuan minum air putih

Pada dasarnya perawatan untuk afonia bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter mungkin memberikan beberapa resep obat, menyarankan terapi wicara, atau operasi jika diperlukan.

Terlepas dari bentuk perawatan di atas, penting bagi orang dengan afonia untuk mengelola kondisinya dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Mengistirahatkan sejenak aktivitas bersuara.
  • Minum air putih yang cukup agar tetap terhidrasi.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.
  • Minum obat pereda nyeri yang bisa dibeli secara bebas di apotek, misalnya ibuprofen.

5. Kapan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter?

Afonia, Hilangnya Kemampuan Bersuara akibat Penyakitilustrasi pasien konsultasi dengan dokter

Afonia dapat terjadi ketika seseorang terlalu ekstra menggunakan suaranya, seperti berteriak atau meninggikan volume suara. Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan untuk membantu melindungi kesehatan organ yang terlibat dalam pembentukan suara, di antaranya:

  • Menerapkan teknik pernapasan yang baik.
  • Mempertimbangkan penggunaan mikrofon untuk pekerjaan yang mengharuskan berbicara dalam forum di depan banyak orang.
  • Menghindari percakapan panjang lebar di tempat yang bising.
  • Ketika menghadiri konser atau pertunjukan, usahakan untuk tidak banyak berteriak.

Siapa pun yang mengalami gejala afonia patut waspada. Hal ini karena afonia bisa menjadi tanda dari masalah medis serius, misalnya cedera kepala atau stroke. Jangan ragu untuk menemui dokter apabila afonia disertai batuk darah, sakit tenggorokan, serak yang tidak kunjung membaik, ada benjolan atau kelenjar getah bening bengkak, serta penurunan berat badan yang drastis. 

Baca juga : 6 Manfaat Luar Biasa Kaviar bagi Kesehatan Tubuh, Gak Sekadar Mewah!

Kebanyakan orang yang mengalami afonia bisa pulih dengan bantuan terapi wicara. Namun, untuk menempuh jalur terapi perlu mendapatkan diagnosis dan rekomendasi dari ahlinya. Kalau merasa ada masalah pada produksi suara, sebaiknya temui dokter. Selain itu, utamakan juga gaya hidup sehat untuk membantu mengelola kondisi.POKERPELANGI

Baca juga : 6 Manfaat Luar Biasa Kaviar bagi Kesehatan Tubuh, Gak Sekadar Mewah!

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *