PELANGIKOIN –5 sebab Orang Ogah Memberi Bantuan Berupa Uang, Pelit?Kebutuhan manusia akan uang memang tinggi sekali. Segala hal di dunia ini harus di tebus dengan uang. Maka tak mengherankan bila masalah kebanyakan orang berkaitan dengan uang.
Namun apabila kamu juga sedang membutuhkan bantuan berupa uang, jangan kesal saat orang lain tidak memberikannya meski dia sepertinya mampu. Sebagian orang memang paling enggan membantu dengan uang, kecuali darurat. Berikut alasannya!
1. Mudah di salahgunakan
Contoh, seseorang berkata uangnya akan di gunakan untuk membayar sekolah anak. Totalnya 500 ribu. Namun ternyata, uang sebesar itu yang di berikan oleh orang lain gak semuanya di pakai buat melunasi tunggakan uang sekolah anak.
Ada sebagian yang di gunakan untuk membeli pulsa bahkan rokok. Padahal, pemberinya memperoleh uang tersebut juga dengan kerja keras. Sikap menyalahgunakan bantuan berupa uang ini yang bikin orang kapok.
2. Cepat habis
Zaman sekarang, uang 100 atau 200 ribu saja bisa habis dalam sehari. Apalagi dengan sikap tidak bijaksana seseorang ketika memegang uang. Jadi, berapa besaran bantuan berupa uang yang pantas di berikan?
Di lain pihak, tak semua orang mampu memberikan bantuan mencapai jutaan rupiah. Maka sekalipun semangatnya tetap menolong, mereka bakal mengubah bentuk bantuan agar dapat bertahan lebih lama ketimbang uang tunai. Misalnya, bantuan sembako.
3. Memang dia tidak memegang banyak uang
Hanya karena karier seseorang bagus, jangan berpikir dia pasti memegang uang dalam jumlah besar. Betul, penghasilannya memang tidak sedikit. Ia juga tak punya banyak tanggungan. Namun, saldo tabungannya boleh jadi kecil..PELANGIKOIN
Kenapa bisa begitu? Sebab setiap tabungannya mencapai jumlah tertentu, dia langsung menggunakannya buat berinvestasi. Misalnya, terkumpul uang 15 juta di rekening, 10 juta langsung di kunci sebagai deposito atau untuk membeli emas.
4. Kurang mendidik
Daripada langsung memberikan ikan, sebagian orang lebih suka mengajarkan cara memancingnya. Mengapa demikian? Karena bantuan langsung berupa uang cenderung membuat orang malas. Ke depan, penerimanya bakal berharap kembali di bantu dengan uang tunai.
Sementara itu, belajar cara memperoleh uang akan bikin mereka lebih mandiri. Di masa mendatang mereka tidak perlu lagi meminta bantuan uang pada siapa pun. Bahkan mereka dapat merekrut orang lain yang sedang membutuhkan uang, seperti mereka dahulu.JOINSINI
5. Kecenderungan orang akan kesal jika bantuan uang tak sebesar yang di harapkan
Butuhnya Rp500 ribu, tetapi orang lain hanya memberi Rp100 ribu. Seharusnya, sih, dia tetap berterima kasih karena bantuan itu telah meringankan seperlima dari bebannya. Akan tetapi, yang sering terjadi tidak begitu.
Orang biasanya menjadi kesal jika bantuan yang di dapatkan di bawah harapan. Ia tak peduli tentang orang lain yang telah memotong jatah makannya Rp100 ribu demi bisa membantunya. Daripada pengorbanan tak di hargai, orang lebih suka menolong dengan cara yang lain.
Bagaimana menurutmu? Apakah harapan orang lain akan bantuan berupa uang harus di penuhi atau boleh saja di ganti dengan yang lain? Yuk, bagikan pengalamanmu dalam memberikan bantuan berupa uang. Apakah bantuan itu di gunakan dengan semestinya atau justru di hamburkan?POKERONLINE
