Menjadi Ikon Jakarta Bajaj Roda Tiga
Uncategorized

Menjadi Ikon Jakarta Bajaj Roda Tiga

PelangiKoinLounge-Menjadi Ikon Jakarta Bajaj Roda Tiga. Cerita bajaj yang tak boleh menurunkan penumpang di depan lobi Hotel Le Grandeur Mangga Dua Jakarta menjadi viral. Reaksi beragam muncul kemudian. Sebenarnya bagaimana awal mula sejarah bajaj mengaspal di Jakarta?

Bajaj bagi orang Jakarta berarti kendaraan umum roda tiga, ukurannya tak terlalu besar, namun lajunya juga tak terlalu kencang. Kendaraan beratap dan tanpa pendingin udara ini terkesan lebih sederhana ketimbang taksi atau mobil ojek online. Daya jelajah bajaj juga tak bisa terlalu jauh.

Menjadi Ikon Jakarta Bajaj Roda Tiga

PokerOnline– Bajaj mengambil nama merek sebuah merek dari India, PT Bajaj Auto, sebagai produsen dari kendaraan itu. Bajaj sebagai transportasi umum yang dimaksud kebanyakan warga Jakarta bukan merujuk pada produk PT Bajaj Auto yang lain, kecuali hanya kendaraan roda tiga itu.

DI BACA JUGA : Gunung Kidul Menyimpan Keunikan Tersendiri

Kemunculan bajaj di Jakarta tak bisa dilepaskan dari wacana penggantian becak dan bemo sebagai alat transportasi umum Ibu Kota. Sejarawan Jakarta, JJ Rizal, mengatakan hal itu terjadi pada dekade ’70-an.

“Waktu itu ada keresahan soal transportasi becak, termasuk becak dianggap tidak mencerminkan kemanusiaan. Maka harus dicari penggantinya. Muncullah bajaj waktu itu,” kata JJ Rizal.

Laju Bajaj Roda Tiga, dari Hindustan hingga Menjadi Ikon JakartaAksi unik untuk mengkampanyekan hemat BBM dilakukan seorang pemuda di Bundaran HI, Jakarta. Ia berjalan dengan memakai replika bajaj. (Hasan Alhabshy/detikcom)

Dalam buku Historical Dictionary of Indonesia karya Audrey Kahin, dijelaskan bahwa Ali Sadikin berusaha mengenyahkan becak dari Jakarta. Pada tahun 1971, ada 93 ribu becak di Jakarta, jumlahnya menjadi anjlok hingga sepertiganya pada tiga tahun kemudian. Pelarangan becak kemudian diganti dengan bajaj dan bemo.

Pada perkembangan selanjutnya, becak-becak yang disita pemerintah kerap dibenamkan di perairan Teluk Jakarta untuk dijadikan rumpon ikan. Bajaj menjadi pengganti becak. Sebenarnya dulu ada pula Toyoko, ini juga sama dengan bajaj yang tergolong sebagai ‘auto rickshaw’ berroda tiga. Namun Toyoko asli Jepang itu punah, sementara bajaj dari India terus melaju.

Kini bajaj berkapasitas silinder 160 cc ini tak lagi seratus persen barang impor, meski tentu ini merek Hindustan. Sebagian onderdilnya sudah diproduksi di Tegal, Jawa Tengah.

Laju Bajaj Roda Tiga, dari Hindustan hingga Menjadi Ikon JakartaJericho dan anak-anaknya di dalam bajaj Jakarta (Facebook Jericho Prasetyo)

Bajaj biru inilah yang melintas di lobi hotel Le Grandeur, Mangga Dua. Satpam setempat melarangnya berhenti menurunkan penumpang yakni Jericho Prasetyo dan ketiga anaknya. Pihak hotel, yakni Direktur Komunikasi Marketing Hotel Le Grandeur, Erwina Lemuel, menganalogikan pelarangan tersebut seperti larangan membawa durian di sejumlah lokasi.

SUMBER : PELANGI KOIN

cs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *