7 Penyebab Sulit Menaikkan Berat Badan Meski Sudah Makan Banyak
PELANGIKOIN – Penurunan berat badan adalah topik yang kerap di bahas di dunia kesehatan dan kebugaran. Alasannya, ada banyak sekali orang yang ingin menurunkan berat badan karena berbagai alasan. Namun, sebenarnya, banyak juga orang di luar sana yang sedang berjuang keras untuk menambah berat badan.
Entah itu karena genetik atau kondisi medis yang mendasarinya, menaikkan berat badan menjadi hal yang sulit bagi banyak orang. Kalau kamu juga memiliki kesulitan yang sama, kamu mungkin bertanya-tanya apa penyebab dari semua masalah ini. Di sini, akan di bahas beberapa penyebab sulit menaikkan berat badan.PELANGIKOIN
1. Hipertiroidisme
ilustrasi hipertiroidisme
Baca juga : Manfaat Mandi Sebelum Pukul 6 Pagi, Sehat Fisik dan Mental
Hipertiroidisme adalah kondisi saat tiroid menjadi terlalu aktif. Hal ini menyebabkan tubuh mengalami kelebihan hormon tiroid. Tiroid sendiri merupakan hormon yang berperan atas pengaturan laju metabolisme.
Di jelaskan laman Healthline, pada orang dengan hipertiroidisme, metabolisme tubuh mereka menjadi terlalu aktif dan sering kali membakar lebih banyak kalori sepanjang hari. Jika tidak di rawat dengan benar, hipertiroidisme bisa memicu kesulitan menaikkan berat badan, bahkan meskipun jumlah asupan makanan sudah di tingkatkan.
2. Stres kronis
ilustrasi perempuan sedang stres
Stres dapat memengaruhi nafsu makan dengan dua cara. Pertama, stres bisa menyebabkan kita tidak merasa lapar dan tidak ingin makan. Kedua, stres dapat menyebabkan kita makan lebih banyak, dan sering kali ini adalah makanan yang tidak sehat.
Di terangkan laman Mantra Care, stres kronis dapat memicu penurunan berat badan dengan memengaruhi nafsu makan dan meningkatkan pelepasan hormon stres kortisol.
Korisol bertanggung jawab untuk memecah otot dan menyimpan lemak. Oleh sebab itu, jika kamu berada terus-menerus di landa stres, maka akan sangat sulit untuk menambah berat badan.
Baca juga : Manfaat Mandi Sebelum Pukul 6 Pagi, Sehat Fisik dan Mental
3. Penyakit radang usus
ilustrasi penyakit radang usus
Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif terjadi saat sistem kekebalan tubuh salah menyerang sel sehat di saluran gastrointestinal, di lansir Johns Hopkins Medicine.
Penyakit radang usus dapat memicu berbagai gejala berikut, yang bisa datang dan pergi:
- Sakit perut kronis.
- Diare, yang terkadang disertai darah.
- Keinginan mendesak untuk buang air besar.
- Pendarahan dubur.
- Demam.
- Anemia.
- Kecemasan dan depresi.
Seiring waktu, penyakit radang usus juga dapat memicu penurunan berat badan, kesulitan menambah berat badan, serta kerusakan usus jika tidak di kelola dengan baik.
4. Kanker
ilustrasi kanker
Baca juga : Manfaat Mandi Sebelum Pukul 6 Pagi, Sehat Fisik dan Mental
Salah satu gejala awal kanker adalah kesulitan menambah massa tubuh. Menurut American Society of Clinical Oncology, ini karena terkadang kanker meningkatkan metabolisme tubuh dan menyebabkan hilangnya massa otot dan berkurangnya nafsu makan. Orang dengan kanker mungkin juga merasa lemah atau lelah dan kurang berenergi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Meskipun penurunan berat badan secara tiba-tiba sering kali menjadi gejala utama kanker, tetapi jangan langsung mendiagnosis diri sendiri mengidap kanker saat mengalami penurunan berat badan. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengeksplorasi semua kemungkinan alasan penurunan berat badan.
5. Pengobatan dan perawatan
ilustrasi obat
Perawatan dan penggunaan obat-obatan untuk kondisi tertentu dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual, muntah, dan diare. Akibatnya, ini dapat mempersulit seseorang untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
Misalnya, seperti dilansir Healthline, konsumsi antibiotik dan perawatan kemoterapi umumnya diketahui menyebabkan efek samping gastrointestinal. Umumnya, orang yang sedang dalam perawatan jenis ini mengalami penurunan berat badan dan kesulitan menambah berat badan selama perawatan.
Baca juga : Manfaat Mandi Sebelum Pukul 6 Pagi, Sehat Fisik dan Mental
6. Diabetes tipe 1
ilustrasi diabetes
Di abetes tipe 1 adalah suatu kondisi yang memengaruhi cara tubuh menggunakan gula darah untuk energi. Ada banyak gejala yang dapat di timbulkan dari di abetes tipe 1, salah satunya penurunan berat badan yang tidak dapat di jelaskan atau kesulitan menambah berat badan.
Sementara itu, gejala lainnya mungkin termasuk:
- Merasa lebih mudah haus.
- Lebih sering buang air kecil.
- Kulit gatal.
- Muncul bercak gelap di sekitar leher atau ketiak.
- Luka sulit sembuh.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diabetes tipe 1 kemungkinan dipicu oleh reaksi autoimun dalam tubuh, yang menghancurkan sel-sel pembuat insulin di pankreas. Ini bisa terjadi pada usia berapa pun.
7. Penyakit celiac
ilustrasi penyakit celiac
Penyakit celiac adalah gangguan pencernaan dan kekebalan kronis yang di tandai dengan intoleransi terhadap gluten, protein yang di temukan dalam gandum, jelai, dan gandum hitam.
Diterangkan laman Livestrong, bagi orang dengan penyakit celiac, konsumsi gluten memicu respons kekebalan di usus kecil, yang seiring waktu dapat merusak lapisan usus dan menyebabkan diare, kelelahan, kembung, penurunan berat badan, dan anemia.
Baca juga : Manfaat Mandi Sebelum Pukul 6 Pagi, Sehat Fisik dan Mental
Banyak orang dengan penyakit celiac juga mengembangkan intoleransi laktosa atau intoleransi terhadap produk susu yang dibuat dari susu sapi. Jadi, orang dengan penyakit celiac perlu berhati-hati dalam memilih makanan.
Jika kamu sudah makan lebih banyak, tetapi berat badan tidak kunjung bertambah dan kamu khawatir berat badan tidak berada dalam kisaran yang sehat, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Nantinya, dokter akan membantu menemukan penyebab kamu sulit menaikkan berat badan.POKERONLINE